About Me

Jumlah penyakit dan gangguan mata lebih dari 200. Sebagian menimpa kaum berusia 40 tahun keatas. Untungnya hampir semua masih mungkin dicegah. 1. Tak seorang pun bisa luput kena 'mata tua'. Pasti kemampuan melihat dekat seseorang semakin menurun sejak muda. Puncaknya pada usia 40-an. Oleh proses menua, normal lensa mata semakin hari kian tak cukup kuat lagi mencembung. Itu berarti kemampuan melihat dekat berangsur menurun. Kita menyebutnya rabun dekat menua (presbyopia). Mata tua butuh kacamata baca atauplus untuk mengoreksinya.

Followers

Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa yang terletak di dalam mata berubah menjadi keruh, hal ini akan menghalangi masuknya cahaya ke dalam bola mata sehingga mengakibatkan penglihatan terganggu

Katarak tidak perlu menimbulkan ketakutan dan kegelisahan. Secara normal merupakan bagian dari proses ketuaan yang merubah gambaran fisik dari lensa. Katarak biasanya dijumpai pada orang tua, tetapi dapat pula terjadi segera setelah kelahiran. Katarak juga dapat dihubungkan dengan penyakit tertentu misalnya dibetes atau pasca trauma


Keluhan dan gejala penyakit
Penderita mengeluh menglihatannya semakin lama semakin kabur, tidak dapat dikoreksi dengan kaca mata. Mata tidak tampak merah, tidak merasa sakit, silau dan bilal melihat seperti dari balik tirai atau kelambu

Penanganan
Sampai saat ini penanganan yang terbaik adalah dengan tindakan operasi. Operasi dapat di tunda sesuai dengan kebutuhan pasien sampai penglihatan sangat terganggu dalam melakukan aktivitas sehari – hari. Operasi katarak umumnya berhasil baik dan penderita mendapat perbaikan tajam penglihatan. Setelah lensa yang buram itu dapat disingkirkan, diperlukan sebuah lensa pengganti yang bekerja untuk memfokuskan sinar agar jatuh di retina. Oleh karena itu rehabilitasi penderita katarak adalah dengan memakai kaca mata afakia, lensa kontak atau pemakaian lensa tanam

Lansa Tabam Intra Okular
Lensa tanam diletakkan didalam bola mata pada saat operasi dan tidak perlu di keluarkan kembali. Pada beberapa kasus tertentu penglihatan kadang – kadang terganggu setelah beberapa bulan operasi karena penebalan selaput lensa dibagian belakang. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan tindakan operasi yang disebut kapsul otomi atau dengan penggunaan laser YAG

Fakoemulsifikasi
Operasi katarak yang dilakukan selama ini disebut Operasi Katarak Ekstra Kapsuler yang secara teknis memerlukan luka operasi yang cukup lebar karena harus mengeluarkan lensa secara keseluruhan

Teknik terbaru yang sekarang dilaksanakan di Rumah Sakit Mata Prof.DR.Isak Salim “AINI” adalah teknik fakoemulsifikasi. Teknik ini hanya membutuhkan luka operasi yang kecil. Dengan alat fako tersebut maka seluruh lensa dapat dihancurkan kemudian disedot / dihisap keluar

Setelah lensa tanam intra ocular dipasang maka luka operasi ditutp dengan 1 atau 2 jahitan atau tidak memerlukan jahitan sama sekali. Oleh karena itu masa penyembuhan luka operasi lebih singkat, sehingga penderita akan lebih cepat melakukan aktifitas sehari – hari

Setiap penderita mempunyai masalah tersendiri. Dokter spesialis mata anda akan berdiskusi tentang pengobatan terbaik yang dapat diberikan pada saat anda berkonsultasi



Read More......
|

To detect melanomas and increase survival rates, it is recommended to learn what they look like, to be aware of moles and check for changes and to show any suspicious moles to a doctor with an interest and skills in skin malignancy. The signs and symptoms of melanoma are listed below. Border of the lesion is irregular. Melanomas usually have multiple colors. Moles greater than 6 mm are more likely to be melanomas than smaller moles.


Meanwhile many melanomas present themselves as lesions smaller than 6 mm in diameter; and likely all melanomas were malignant on day 1 of growth, which is merely a dot. An astute physician will examine all abnormal moles, including ones less than 6 mm in diameter. An experienced doctor can distinguish seborrheic keratosis from melanoma upon examination, or with dermatoscopy.

Certainly moles which change and evolve will be a concern. Elevation can help identify a melanoma, but lack of elevation does not mean that the lesion is not a melanoma. Most melanomas are detected in the very early stage, or in-situ stage, before they become elevated. By the time elevation is visible, they may have progressed to the more dangerous invasive stage.

A recent and novel method of melanoma detection is the "Ugly Duckling Sign". It is simple, easy to teach, and highly effective in detecting melanoma. Simply, correlation of common characteristics of a person's skin lesion is made. Lesions which greatly deviate from the common characteristics are labeled as an "Ugly Duckling", and further professional exam is required.

The "Little Red Riding Hood" sign suggests that individuals with fair skin and light colored hair might have difficult-to-diagnose melanomas. Extra care and caution should be rendered when examining such individuals as they might have multiple melanomas and severely dysplastic nevi. A dermatoscope must be used to detect "ugly ducklings", as many melanomas in these individuals resemble non-melanomas or are considered to be "wolves in sheep clothing".

These fair skinned individuals often have lightly pigmented or amelanotic melanomas which will not present easy-to-observe color changes and variation in colors. The borders of these amelanotic melanomas are often indistinct, making visual identification without a dermatoscope very difficult. People with a personal or family history of skin cancer or of dysplastic nevus syndrome should see a dermatologist at least once a year to be sure they are not developing melanoma.

Moles that are irregular in color or shape are suspicious of a malignant or a premalignant melanoma. Following a visual examination and a dermatoscopic exam, used routinely by one in 4 dermatologists in the United States, or an examination using other in vivo diagnostic tools, such as a confocal microscope, the doctor may biopsy the suspicious mole. If it is malignant, the mole and an area around it needs excision.

Amelanotic melanomas and melanomas arising in fair skinned individuals are very difficult to detect as they fail to show many of the characteristics and breaks the "Ugly Duckling" sign. These melanomas are often light brown, or pink in color, and very hard to distinguish from acne scarring, insect bites, dermatofibromas, or lentigines.

The diagnosis of melanoma requires experience, as early stages may look identical to harmless moles or not have any color at all. A skin biopsy performed under local anesthesia is often required to assist in making or confirming the diagnosis and in defining the severity of the melanoma. There is no blood test for detecting melanomas.

NeviCurative is a powerful all natural topical treatment proven to eliminate and defeat moles or nevi. The pharmacological strength of NeviCurative provides effective elimination of moles without scarring, tissue damage, or recurrence. The treatment is painless and delivers profound results in the elimination of moles, returning skin tissue back to its original state.

NeviCurative can be used to treat any strain of moles occurring anywhere on the body. It is important to note that NeviCurative is undiluted and unadulterated -- it contains strictly certified organic antimicrobial plant extracts that have the ability to destroy moles and melanomas. NeviCurative is pure and complete, which is critical when treating any infection on the skin.


Read More......
|

Glaukoma adalah penyakit mata yang akan diderita oleh seseorang seumur hidupnya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Untuk itu WHO setiap tahunnya pada tanggal 12 Maret memperingati hari Glaukoma sedunia.
Ditinjau dari sisi epidemiologi penderita glaukoma di seluruh dunia sekitar 4% dari populasi global, dengan diperkirakan 50% dari sisa kasus glaukoma tidak terdiagnosis sehingga dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2010 ini, sekitar 60.5 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan glaukoma. Kerusakan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata ini adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak.


Begitu besarnya potensi yang disebabkan oleh glaukoma ini sehingga perlu diperingati sebagai salah satu hari penting sebagai bentuk penyadaran kepada semua orang atas kemungkinan dan resiko terhadap penyakit ini serta betapa pentingnya diagnosis dini dan perawatan yang tepat.
Penting!! Untuk diingat tanpa perlu ditakuti bahwa Glaukoma adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan mewaspadai faktor resiko seperti mempunyai riwayat keluarga yang terkena Glaukoma, memiliki tekanan bola mata yang tinggi, penderita kacamata minus atau plus yang tinggi serta penderita Diabetes Melitus, hipertensi atau migren.
Bagi Anda yang mempunyai faktor tersebut disarankan untuk segera melakukan screening Glaukoma secara dini dan berkonsultasi dengan TIM DOKTER GLAUKOMA RS Mata AINI yaitu Dr. Srinagar M Ardjo, SpM, Prof. Dr. Edi S Affandi, SpM, Dr. Musfari Haroen, SpM, dr. Syukri Mustafa, SpM.

Read More......
|