About Me

Jumlah penyakit dan gangguan mata lebih dari 200. Sebagian menimpa kaum berusia 40 tahun keatas. Untungnya hampir semua masih mungkin dicegah. 1. Tak seorang pun bisa luput kena 'mata tua'. Pasti kemampuan melihat dekat seseorang semakin menurun sejak muda. Puncaknya pada usia 40-an. Oleh proses menua, normal lensa mata semakin hari kian tak cukup kuat lagi mencembung. Itu berarti kemampuan melihat dekat berangsur menurun. Kita menyebutnya rabun dekat menua (presbyopia). Mata tua butuh kacamata baca atauplus untuk mengoreksinya.

Followers

Glaukoma adalah penyakit mata yang akan diderita oleh seseorang seumur hidupnya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Untuk itu WHO setiap tahunnya pada tanggal 12 Maret memperingati hari Glaukoma sedunia.
Ditinjau dari sisi epidemiologi penderita glaukoma di seluruh dunia sekitar 4% dari populasi global, dengan diperkirakan 50% dari sisa kasus glaukoma tidak terdiagnosis sehingga dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2010 ini, sekitar 60.5 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan glaukoma. Kerusakan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata ini adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak.


Begitu besarnya potensi yang disebabkan oleh glaukoma ini sehingga perlu diperingati sebagai salah satu hari penting sebagai bentuk penyadaran kepada semua orang atas kemungkinan dan resiko terhadap penyakit ini serta betapa pentingnya diagnosis dini dan perawatan yang tepat.
Penting!! Untuk diingat tanpa perlu ditakuti bahwa Glaukoma adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan mewaspadai faktor resiko seperti mempunyai riwayat keluarga yang terkena Glaukoma, memiliki tekanan bola mata yang tinggi, penderita kacamata minus atau plus yang tinggi serta penderita Diabetes Melitus, hipertensi atau migren.
Bagi Anda yang mempunyai faktor tersebut disarankan untuk segera melakukan screening Glaukoma secara dini dan berkonsultasi dengan TIM DOKTER GLAUKOMA RS Mata AINI yaitu Dr. Srinagar M Ardjo, SpM, Prof. Dr. Edi S Affandi, SpM, Dr. Musfari Haroen, SpM, dr. Syukri Mustafa, SpM.