About Me

Jumlah penyakit dan gangguan mata lebih dari 200. Sebagian menimpa kaum berusia 40 tahun keatas. Untungnya hampir semua masih mungkin dicegah. 1. Tak seorang pun bisa luput kena 'mata tua'. Pasti kemampuan melihat dekat seseorang semakin menurun sejak muda. Puncaknya pada usia 40-an. Oleh proses menua, normal lensa mata semakin hari kian tak cukup kuat lagi mencembung. Itu berarti kemampuan melihat dekat berangsur menurun. Kita menyebutnya rabun dekat menua (presbyopia). Mata tua butuh kacamata baca atauplus untuk mengoreksinya.

Followers

Siapa yang tak mengenal istilah fast food dewasa ini ? Rasanya hampir semua lapisan masyarakat mengenal makanan yang dipopulerkan oleh negara barat ini. Ya, makanan ini kerap kali menjadi pilihan bagi sebagian besar masyrakat, terutama yang hidup di daerah perkotaan. Selain jumlah gerai restoran tersebut semakin banyak di berbagai penjuru kota, menu fast food umumnya cepat dalam penyajian, tidak terlalu mahal, mengenyangkan, atau hanya sebagai gaya hidup.


Health Education Authority, sebuah lembaga yang melakukan penelitian terhadap konsumsi fast food, usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Walaupun di Indonesia belum ada data yang akurat, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cerminan dalam tatanan masyarakat kita, bahwa usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda.

Banyak penelitian mengemukakan bahwa makanan berkadar lemak tinggi yang disajikan restoran-restoran fast food tersebut dianggap bertanggungjawab atas gangguan kesehatan dan kegemukan di berbagai belahan dunia. Efek lain yang ditimbulkan antara lain menderita tekanan darah tinggi, kolesterol, gangguan kelenjar tiroid, kencing manis, dan lain sebagainya. Samuel Hirsch, seorang pengacara dari New York mengungkapakan bahwa fast food juga mempunyai sifat adiktif atau membuat seseorang menjadi ketagihan, hal ini terutama sangat mudah ditemukan pada anak–anak. Seorang ibu rumah tangga bernama Sion juga ikut mengungkapkan pendapatnya mengenai ini "Saya seringkali merasa sedih saat anak-anak lebih memilih untuk makan dengan menu burger atau ayam goreng yang dijual di gerai fast food itu, kami sih kebanyakan makan di McDonald’s dan KFC, apalagi sekarang mereka hampir seminggu 2 kali makan makanan itu, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya bisa pasrah, mereka malah tidak mau makan jika saya tidak memberi menu itu".

Mengapa kita perlu kuatir akan hal ini? Pada umumnya menu fast food mengandung lebih tinggi kalori, garam dan lemak termasuk kolesterol, dan hanya sedikit mengandung serat. Kalori adalah ukuran untuk energi yang didapat tubuh dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Setiap gram karbohidrat dan protein memberikan kurang lebih 4 kalori energi, sedangkan dari 1 gram lemak diperoleh hampir 9 kalori. Kebutuhan akan kalori ini umumnya berbeda-beda pada tiap orang, tergantung dari usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang. Kekurangan kalori merupakan salah satu penyebab menurunnya aktivitas. Sebaliknya kelebihan kalori akan menambah berat badan dan menyebabkan kegemukan. Selain itu, umumnya fast food mengandung natrium serta garam yang tinggi, karena itulah rasa makanan jenis ini sangat gurih. Lemak, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya pun kebanyakan tidak baik untuk kesehatan, bahkan beberapa diantaranya bersifat karsinogen.

Namun tak perlu menghindar secara total dari makanan ini, haruslah kita sadari bahwa makanan bukan satu2nya faktor yang mempengaruh kesehatan tubuh kita, segala aktivitas pun ikut andil dalam menjaga kesehatan. Untuk itu, kita hanya perlu mengatur konsumsi makanan ini, karena kita semua pun tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik hasilnya. Maka, bijaklah dalam mengatur pola makan dan perbanyak aktivitas pembakar kalori seperti berolahraga secara rutin akan membantu mengoptimalkan kesehatan tubuh.